Kamis, 07 Mei 2015

Mobil Nasional yang terbentur Barriers to Entry

Belakangan mulai gencar berita tentang Mobnas, yang dulunya dari mobil Esemka, sekarang rencananya akan  menggandeng proton. apakah bisa sukses ??? Bisa saja sukses tapi bisa juga gagal...

dilihat dari sudut pandang ekonomi, ada hal-hal yang membuat MobNas tidak mudah untuk masuk ke Industri otomotif di Indonesia.
ada faktor yang biasa disebut sebagai "barriers to Entry"
"Barriers to Entry sendiri sederhananya adalah hambatan untuk memasuki sebuah industri tertentu untuk bersaing dengan "exisisting company" (perusahaan yang sudah ada sebelumnya di industri tersebut). "Berriers to Entry" berhubungan dengan "Potential New Entrants on Industry"

berikut ini adalah beberapa Barrier to Entry tersebut.

PRODUKSI
ketika kita membuat sebuah kue, bahan yang diperlukan misalnya adalah beberapa butir telur, beberapa gram tepung, beberapa gram gula, beberapa ml susu dan banyak beberapa lainnya yang bisa didapatkan di toko-toko terdekat di kota anda.

tapi ketika kita meminta tetangga mencoba kue tersebut, lalu tetangga kita ketagihan, dan kemudian tetangga tersebut memesan sebanyak 500 loyang untuk dijual kembali, apa kita masih bisa membeli bahan-bahanya di warung dekat rumah anda? tentu tidak, kita harus mendapatkan pemasok dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan.

setelah melakukan proses produksi masal, jangan lupa bahwa standar rasa juga harus dijaga.
dan masih banyak hal lain yang harus dipikirkan untuk meningkatkan produksi ke tingakatan "mass production"

hal tersebut juga menjadi masalah ketika mobil Esemka akan diproduksi secara masal menjadi mobil nasional.

masih tentang urusan produksi, ternyata setidaknya sebuah perusahaan harus memproduksi sekitar 400.000 mobil dari satu buah model, dan tidak boleh hanya satu model, yang kemudian total jumlah produksi dari berbagai model tersebut harus mencapai setidaknya 5.000.000 unit per tahunnya dan dijaga ketersediaannya. 

kenapa harus jual sebanyak itu ??? karena pada saat melakukan investasi awal pada perusahaan mobil, biayanya tidak sedikit... setelah beroperasi biayanya juga sama tidak sedikitnya... maka ketika penjualan tidak sampai jumlah tertentu (kiasan kasarnya sekitar 5 juta unit per tahun) maka perusahaan tersebut akan gulung tikar di periode selanjutnya karena biaya (cost) lebih tinggi dari pada keuntungannya (revenue)

artinya perusahaan harus jual 5 jt unit mobil tersebut entah bagaimana caranya, kalau belum laku habis terjual di dalam negeri maka lempar ke luar negeri (di ekspor) atau perusahaan akan beresiko sangat besar untuk bangkrut.

(catatan: kebangkrutan bisa dihindari oleh mobnas apabila pemerintah bersedia memberikan subsidi kepada perusahaan tersebut. sehingga walaupun rugi, perusahaan dapat terus beroperasi, meskipun akan masuk golongan "bleeding company")


Berikutnya adalah Barrier to Entry pada saat kerjasama dengan proton.

Barrier to Entry nya adalah

NASIONALISME

Menurut seorang ahli ekonomi [saya lupa namanya] yang disampaikan oleh Prof. Slamet Sugiri pada sebuah sesi perkuliahan, menyatakan bahwa teori ekonomi tidak dapat menjelaskan seluruh motivasi dari seseorang atas sebuah tindakan ekonomi yang dilakukannya, masih ada teori lain seperti psikologi dalam menjelaskan hal tersebut.

pada kasus ini, dimana proton adalah produsen mobil dari malaysia yang merupakan tetangga kita yang kurang akrab, maka teori ekonomi tidak dapat serta merta menjelaskan motivasi atas tindakan ekonomi yang diambil.

bisa saja mobil yang diproduksi mobnas yang bekerja sama dengan proton adalah mobil yang bagus, lalu harganya murah, akan tetapi apa semua orang akan bersedia membeli mobil yang bekerja sama dengan tetangga yang kurang akrab dengan kita ini ??? 

[ane sih kagak deh]
[mending juga beli mobil yang sudah terbukti khasiatnya dari pada beli mobil yang gak terbukti dan ditambah lagi tetangga yang suka usil ini.]


begitupula bahwa mungkin tidak hanya saya sendiri yang memilih sikap seperti tersebut, yang tindakan tersebut tidak dapat dijelaskan oleh teori ekonomi. 
maka bisa jadi, mobil yang kerjasama dengan proton tersebut tdak terlalu cerah masa depannya,,, tapi ingat, bisa jadi.... bukan pasti yang pasti itu jodoh, rezeki dan mati :D


selanjutnya adalah....

EXISTING COMPANY

menurut teman-teman sekalian, apakah toyota, ford, honda, nissan, mazda dan yang lain akan membiarkan ada pesaing baru yang muncul begitu saja dan membuat "potongan kue" dibagi kelebih banyak pihak ??? tentu tidak !

potongan kue disini maksudnya adalah pangsa pasar. para perusahaan yang sudah ada sekarang ini tidak akan membiarkan begitu saja ada pesaing baru masuk dan merusak pangsa pasar yang ada dengan dalih MOBIL NASIONAL.

akan ada berbagai cara mereka untuk mengalahkan dan menghilangkan keberadaan mobnas ini, misalnya: apa yang terjadi ketika mobnas diluncurkan dan di saat itu pula para produsen mobil memberikan diskon besar pada produk-produk mereka? sebutlah 30%. 
mana yang akan dipilih oleh pelanggan? mobnas atau mobil-mobil idaman yang di diskon 30% ?
dan akan banyak cara lain dari pada produsen untuk mengalahkan mobnas ini.


dan begitulah hal-hal tersebut yang bisa disebut sebagai BARRIER TO ENTRY bagi mobil nasional 



Wallahu'alam

sumber: Perkuliahan Saya

Ilmu disampaikan oleh::

Dr. Amin Wibowo
Prof. Bambang Riyanto
Prof. Slamet Sugiri
Prof. Tri Widodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Untuk Komentarnya :)