INTRODUCTION
E-commerce adalah salah satu contoh yang paling
terlihat dari cara di mana teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, meskipun upaya dan berbagai
inisiatif, kita masih sangat jauh dari memastikan bahwa manfaat dari ICT yang
tersedia untuk semua.
THEORETICAL
BACKGROUND
Secara historis, ada dua aliran paralel penelitian
konvergen pada adopsi TI. Di satu sisi, sementara penelitian dari sekolah
positivis telah berkonsentrasi pada tujuan, statistik dari sebagian besar model
varian difusi dan adopsi.
TAM adalah analog dekat Difusi Teori (Moore &
Benbasat, 1991; Rose & Straub, 1998). Pertama, manfaat yang dirasakan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa sistem tertentu akan
meningkatkan kinerja; Keuntungan relatif sejauh mana seseorang percaya bahwa
teknologi tertentu akan meningkatkan tambahan melalui ogy technology. Kedua,
persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai keyakinan seseorang yang
menggunakan sistem akan memerlukan sedikit usaha atau tidak akan memiliki kurva
belajar yang curam; kompleksitas didefinisikan sebagai keyakinan seseorang
bahwa adopsi teknologi akan memerlukan sedikit kesulitan pemahaman dan
penggunaan. Ketiga, pengaruh sosial atau norma subjektif adalah persepsi bahwa
orang-orang penting kepada pengguna akan menegaskan adopsi; image adalah
persepsi bahwa adopsi akan meningkatkan citra pengguna di mata kelompok sosial
atau referensi. Keempat, kondisi memfasilitasi lihat kondisi obyektif yang
dapat meningkatkan adopsi; kompatibilitas adalah persepsi konsistensi antara
apa yang ditawarkan oleh teknologi dan sumber daya pengguna langsung dan nilai-nilai.
Singkatnya, baik TAM dan Difusi Teori memeriksa mekanisme mendefinisikan
isyarat perilaku terhadap mengadopsi artefak IT.
HYPOTHESIS
DEVELOPMENT
Variable persepsi individu teknologi e-commerce
• Performance
expectancy
Harapan kinerja tentang e-commerce akan memiliki efek
positif pada adopsi e-commerce di negara berkembang dan bahwa persepsi kegunaan
ekonomi akan lebih kuat terkait dengan harapan kinerja dari kegunaan sosial
atau strategis.
• Social
influence
Pengaruh sosial, identifikasi dan internalisasi akan
memiliki efek positif pada adopsi e-commerce di negara berkembang, dengan
identifikasi menjadi penentu yang paling penting dari pengaruh social.
• Technological
Opportunism
Oportunisme teknologi akan memiliki efek positif pada
adopsi e-commerce di kalangan pengguna di negara-negara berkembang.
Variables
Concerning Individual Perceptions Of Macro-Level Climate
kondisi memfasilitasi didefinisikan sebagai sejauh
manaadopter calon di negara percaya bahwa faktor yang memungkinkan ada untuk
mendukung adopsi teknologi e-commerce. Penerapan dari e-commerce sendiri juga
sangat bergantung pada tingkat makro dari sosial dan ekonomi juga keadaan
fasilitas yang menunjang, hanya dengan begitu maka e-commerce dapat berjalan
dengan baik pada negara berkembang.
H4: untuk para pengguna di negara berkembang, kondisi
fasilitas akan sangat berperan untuk menjembatani hubungan antara persepsi para
penggunanya terhadap e-commerce dan pengadopsiannya.
Control
Variables
Penelitian ini melibatkan 3 kontrol variabel yaitu:
level of privatization of ICT, gross domestic product (GDP) per capita and
gross national product (GNP)
Research
Methodology
Data untuk penelitian ini dikumpulkan
dengan menggunakan survei lapangan berdasarkan kuesioner yang dikelola untuk pengguna
di negara-negara berkembang dengan bantuan dari PBB dan beberapa lembaga
LSM.
Survei ini dikembangkan dan dikelola
dengan menggunakan WebSurveyor 3.0. Survei itu diberikan secara online dan
dapat diakses antara Desember 2005 dan Februari 2006.
Jumlah terhitung ada 172 responden dari 37
negara, 73 reponden lebih rendah dari jumlah awal peserta bersedia, tingkat
respon akhir sekitar 37,7%. Peserta termasuk pengusaha (16%) dan karyawan di
kedua swasta (31%) dan publik sektor (53%). Jumlah responden bervariasi antara
empat dan enam untuk masing-masing 37 negara. Dari responden, 15,3% adalah
perempuan dan 84,7% adalah laki-laki. Usia mereka berkisar 32-51 tahun, dengan
rata-rata 39,2 tahun (SD = 4.3). Representasi partisipasi negara adalah sebagai
berikut: 12 berasal dari Afrika, 16 dari Asia, 4 dari Balkan dan Commonwealth
of Independent States, dan 3 dari Amerika Utara dan 2 dari Selatan Amerika.
Data Analysis
Model penelitian diuji dengan menggunakan parsial
lesast squares (PLS).
Discussion Of
Results
Penelitian ini menunjukan bahwa harapan dari kinerja
dan pengaruh sosial secara langsung mempengaruhi e-commerce. Iklim sosial dan
ekonomi juga memainkan peran yang penting sebagai moderatornya.
Ekonomi,
sosial, kebijakan dan akses merupakan hal yang berpengaruh terhadap kondisi
yang terjadi dimana kebijakan dan akses merupakan indokator terkuat untuk
merubah budaya adaptasi. Tahun 1997 China merupakan negara yang mendukung
perubahan mekanisme pasar dimana pada tahun tersebut china mengajak warganya untuk menggunakan e-commerce yang dinamakan Golden
Project yang mencakup pembangunan infrastruktur, mengumpulkan, menerapkan
pembayaran, dan penerapan rantai pasokan secara online. Negara berkembang
dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, teknologi dan kebijakan IT dimana hal
ini saling mendukung satu sama lain, dengan adanya teknologi dan kebijakan IT
yang mendukung maka perkembangan ekonomi akan didapatkan dengan adanya
efisiensi dan peningkatan layananan serta pemantauan yang dapat dilakukan
setiap saat oleh pemerintah.
Adanya
fasilitas yang mendukung akan meningkatkan keberhasilan e-commerce dimana hal
ini merupakan langkah yang harus dilakukan oleh semua pihak baik perusahaan
maupun pemerintah. Fasilitas yang memadai akan menciptakan iklim e-commerce
yang baik sehingga tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk e-commerce dapat
berkembang dan dapat dengan cepat diadopsi tidak hanya masyarakat namun juga
pemerintah.
Batasan
dan Kesimpulan
Study
ini menunjukkan budaya e-commerce yang diteliti di negara berkembang sehingga sample
yang digunakan bisa tidak mewakili dari populasi yang ada. Perkembangan
e-commerce memiliki korelasi yang positif dengan peningkatan ekonomi di suatu
negara berkembang dimana dengan penerapan teknologi ini maka kegiatan ekonomi
yang terjadi dalam negara terseut dapat dilaksanakan dengan cepat dan dapat di
monitoring. Penyediaan fasilitas dan kebijakan yang mendukung penerapan
e-commerce menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah, namun
demikian penerapan e-commerce ini masih mendapat beberapa anggapan negative
mengenai keamanan dikarenakan metode transaksi yang dilakukan berbeda dengan
transaksi sebelumnya.
Sumber: Department of M&IS, Kent State University.
Sumber: Department of M&IS, Kent State University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Untuk Komentarnya :)