Pada
tahun 2012 Lululemon berfokus pada melanjutkan misi yakni “menyediakan
masyarakat dengan segala yang dibutuhkan untuk membuat mereka hidup lebih lama,
lebih sehat dan lebih dapat menikmati hidup mereka”.
Manajemen
percaya bahwa apparel athletic lain tidak cukup efektif untuk menunjang
kebutuhan yang unik, cocok dan sesuai dengan keinginan para wanita terutama
yang menyukai yoga dan berbagai jenis olahraga atletik lainnya.
Berdasar
hal tersebut maka manajemen Lululemon meluncurkan strategy yang digunakan dari
pertengahan 2007 dan dipertegas kembali pada tahun 2012 yaitu:
·
Mengembangkan toko-toko di amerika utara, dan
yang utama di amerika serikat
·
Membuka cabang baru di luar amerika utara
· Memperkuat brand Lululemon yang dapat membuat
Lululemon memasang harga yang lebih tinggi dari apparel atletik biasa.
· Mengembangkan desain produk untuk dapat
memenuhi kebutuhan altelik yang lebih luas lagi
·
Menyediakan pengalaman berbelanja yang
menyenangkan dengan dibantu oleh instruktur atletik.
Distribusi dan Strategi ekspansi
Manajemen
Lululemon akhirnya pada sebuah keputusan bahwa penerapan strategi waralaba dari
toko brand Lululemon bukanlah keputussan jangkan panjang yang baik, dan lebih
memilih untuk merubahnya menjadi join venture dimana Lululemon sendiri yang
memegang kendali atas toko dari brand Lululemon.
Hal
tersebut diterapkan dengan Lululemon yang mengambil alih toko yang awalnya
telah menjadi waralaba. 5 dari 9 toko waralaba Lululemon di Amerika sudah
diambil alih oleh Lululemon sendiri dari yang sebelumnya adalah waralaba dan
begitupula di australia dan jepang.
Strategi Wholesale
Lululemon
memutuskan tidak akan masuk pada strategi wholesale dimana menurut mereka tidak
akan memberikan pemasukan yang signifkan. Manajemen memutuskan lebih fokus pada
strategi untuk memperkuat brand awareness dari Lululemon terutama di area dan
wilayah pemasaran baru Lululemon.
Strategi
Penjualan Melalui Website
Pada
tahun 2009 e-commerce dari Lululemon menyediakan konsumennya fasilitas untuk
dapat melakukan pembelian secara online. Manajemen melihat setidaknya ada tiga
keuntungan yang didapat dari penjualan secara online yaitu:
1. Menyediakan
kenyaman untuk konsumen utamanya dalam berbelanja produk-produk Lululemon
2. Dapat
menjual produk Lululemon walaupun dilokasi tertentu tidak terdapat toko
Lululemon, karena mereka bisa membeli lewat toko online
3. Membantu
membangun brand awareness terutama pada wilayah penjualan baru.
Retail stores
Toko
retail Lululemon berlokasi utamanya di pinggir jalan, shopping center dan
mall-mall. Umumnya setiap toko memiliki luas 2500 sampai 3000 kaki persegi hal
tersebut dimaksudkan untuk memberikan cukup ruang gerak bagi konsumen untuk
menikmati proses berbelanja mereka. Setiap toko dilengkapi dengan berbagai
macam fasilitas seperti produk yang dipajang, aksesoris, hiasan ruang ganti,
ruang bersantai, gudang dan sebuah kantor.
Yang
istimewa dari toko Lululemon adalah bahwa setiap toko menyediakan kelas untuk
yoga setiap minggunya dengan didampingi oleh instruktur yoga profesional.
Mengikuti kelas yoga tersebut membuat konsumen memiliki kesempatan untuk
mendapatkan diskon sebesar 15 persen untuk pembelian ditoko tersebut.
Produk
Lululemon sendiri dibuat dan didesain agar tidak terlalu banyak diproduksi
dengan gaya dan model yang samal. Suatu model biasanya hanya diproduksi selama
3 sampai 12 minggu sehingga konsumen selalu dapat menemukan produk dengan
desain dan gaya terbaru yang mungkin lebih cocok untuk selera mereka.
Penulis: Arthur A. Thompson
University of Alabama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Untuk Komentarnya :)