Kamis, 07 Mei 2015

Lululemon’s strategy and business in 2012

Pada tahun 2012 Lululemon berfokus pada melanjutkan misi yakni “menyediakan masyarakat dengan segala yang dibutuhkan untuk membuat mereka hidup lebih lama, lebih sehat dan lebih dapat menikmati hidup mereka”.

Manajemen percaya bahwa apparel athletic lain tidak cukup efektif untuk menunjang kebutuhan yang unik, cocok dan sesuai dengan keinginan para wanita terutama yang menyukai yoga dan berbagai jenis olahraga atletik lainnya.
Berdasar hal tersebut maka manajemen Lululemon meluncurkan strategy yang digunakan dari pertengahan 2007 dan dipertegas kembali pada tahun 2012 yaitu:

·         Mengembangkan toko-toko di amerika utara, dan yang utama di amerika serikat

·         Membuka cabang baru di luar amerika utara
·        Memperkuat brand Lululemon yang dapat membuat Lululemon memasang harga yang lebih tinggi dari apparel atletik biasa.

·     Mengembangkan desain produk untuk dapat memenuhi kebutuhan altelik yang lebih luas lagi

·         Menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dengan dibantu oleh instruktur atletik.


Distribusi dan Strategi ekspansi

Manajemen Lululemon akhirnya pada sebuah keputusan bahwa penerapan strategi waralaba dari toko brand Lululemon bukanlah keputussan jangkan panjang yang baik, dan lebih memilih untuk merubahnya menjadi join venture dimana Lululemon sendiri yang memegang kendali atas toko dari brand Lululemon.

Hal tersebut diterapkan dengan Lululemon yang mengambil alih toko yang awalnya telah menjadi waralaba. 5 dari 9 toko waralaba Lululemon di Amerika sudah diambil alih oleh Lululemon sendiri dari yang sebelumnya adalah waralaba dan begitupula di australia dan jepang.


Strategi Wholesale

Lululemon memutuskan tidak akan masuk pada strategi wholesale dimana menurut mereka tidak akan memberikan pemasukan yang signifkan. Manajemen memutuskan lebih fokus pada strategi untuk memperkuat brand awareness dari Lululemon terutama di area dan wilayah pemasaran baru Lululemon.

Strategi Penjualan Melalui Website
Pada tahun 2009 e-commerce dari Lululemon menyediakan konsumennya fasilitas untuk dapat melakukan pembelian secara online. Manajemen melihat setidaknya ada tiga keuntungan yang didapat dari penjualan secara online yaitu:
1.    Menyediakan kenyaman untuk konsumen utamanya dalam berbelanja produk-produk Lululemon
2.    Dapat menjual produk Lululemon walaupun dilokasi tertentu tidak terdapat toko Lululemon, karena mereka bisa membeli lewat toko online
3.    Membantu membangun brand awareness terutama pada wilayah penjualan baru.


Retail stores

Toko retail Lululemon berlokasi utamanya di pinggir jalan, shopping center dan mall-mall. Umumnya setiap toko memiliki luas 2500 sampai 3000 kaki persegi hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan cukup ruang gerak bagi konsumen untuk menikmati proses berbelanja mereka. Setiap toko dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti produk yang dipajang, aksesoris, hiasan ruang ganti, ruang bersantai, gudang dan sebuah kantor.

Yang istimewa dari toko Lululemon adalah bahwa setiap toko menyediakan kelas untuk yoga setiap minggunya dengan didampingi oleh instruktur yoga profesional. Mengikuti kelas yoga tersebut membuat konsumen memiliki kesempatan untuk mendapatkan diskon sebesar 15 persen untuk pembelian ditoko tersebut.


Produk Lululemon sendiri dibuat dan didesain agar tidak terlalu banyak diproduksi dengan gaya dan model yang samal. Suatu model biasanya hanya diproduksi selama 3 sampai 12 minggu sehingga konsumen selalu dapat menemukan produk dengan desain dan gaya terbaru yang mungkin lebih cocok untuk selera mereka.



Penulis: Arthur A. Thompson
University of Alabama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Untuk Komentarnya :)